Kamis, 29 Juli 2010

KURA-KURA

Kura-kura...

Pasti yang ada di pikiran anda seekor hewan melata hewan melata yang selalu membawa rumahnya (tempurung) kemana-mana, serta corak warnanya beraneka ragam dan unik-unik.

Kura-kura di bagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Kura-kura darat (tortoises)
  2. Kura-kura air tawar (fresh water turtles)
  3. kura-kura laut atu penyu (sea turtle)




Berdasarkan makanannya kura-kura juga dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:

  1. Pemakan tumbuhan (herbivora)
  2. Pemakan daging (karnivora)
  3. Pemakan tumbuhan dan daging (omnivore)

CIRI-CIRI

Semua kura-kura tidak memiliki gigi. Jadi, untuk mengunyah atau memotong makanannya kura-kura menggunakan alat bantu berupa tulang pipih yang keras di moncongnya.

KURA DARAT:

Memiliki kaki yang lebih besar dan berjari 4 tidak ada selaput pada sela-sela jarinya. Memiliki tempurung yang lebih besar.

KURA AIR:

Kakinya lebih kecil dan berjari 5 serta ada selaput di sela-sela jarinya. Rata-rata kura air memiliki tempurung yang lebih pendek dari kura darat.

Tentang kura darat dan air akan di jelaskan pada post berikutnya

Kura-kura di bumi kita ini ada banyak sekali hingga sekitar 260 spesies, di Indonesia saja ada kurang lebih 45 spesies termasuk penyu. Tapi tidak semua kura-kura dapat di pelihara, karena ada sebagian kura-kura yang tergolong langka. Kura-kura dapat di temui hamper di setiap tempat di alam, seperti gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan laut. Tapi sekarang hewan yang lucu ini susah untuk di temukan di alam aslinya, salah satunya karena pemburuan liar.


Suku-suku kura-kura diantaranya:

Anak bangsa Pleurodira

Chelidae, kura-kura leher ular

Suku ini dinamai demikian karena kebanyakan anggotanya memiliki leher yang panjang. Karena tak dapat ditarik masuk, kepala kura-kura ini hanya dilipat menyamping di sisi tubuhnya di bawah lindungan pinggiran tempurung badannya.

Suku kura-kura leher ular menyebar terutama di Papua dan Australia serta pulau-pulau di sekitarnya, dan di Amerika Selatan. Di luar tempat-tempat tersebut ditemukan pula di Pulau Rote, Nusa Tenggara. Habitat kura-kura ini adalah perairan tawar. Beberapa jenisnya yang ada di Indonesia, di antaranya:

  • Kura-kura rote (Chelodina mccordi)
  • Kura-kura papua (Chelodina novaeguineae)
  • Kura-kura perut putih (Elseya branderhosti)

Pelomedusidae

Seperti kerabat terdekatnya, Chelidae, anggota suku ini merupakan kura-kura air tawar. Kura-kura ini hidup di Amerika Selatan, Afrika dan Madagaskar dan tidak didapati di Indonesia.

Anak bangsa Cryptodira

Cheloniidae, penyu

Penyu hidup sepenuhnya akuatik di lautan. Kecuali yang betina ketika bertelur, penyu boleh dikatakan tidak pernah lagi menginjak daratan setelah dia mengenal laut semenjak menetas dahulu. Kepala, kaki dan ekor penyu tak dapat ditarik masuk ke tempurungnya. Kaki-kaki penyu yang berbentuk dayung, dan lubang hidungnya yang berada di sisi atas moncongnya, merupakan bentuk adaptasi yang sempurna untuk kehidupan laut.

Penyu tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia. Dari tujuh spesies anggota suku ini, enam di antaranya ditemukan di Indonesia. Beberapa contohnya adalah:

Dermochelyidae, penyu belimbing

Suku penyu ini hanya memiliki satu anggota saja, yakni penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin, penyu ini merupakan kura-kura terbesar yang masih hidup. Panjang tubuhnya (panjang karapas) dapat mencapai 3 m, meski umumnya hanya sekitar 1.5 m atau kurang, dan beratnya mendekati 1 ton.

Chelydridae

Suku ini terdiri dari kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar, yang menyebar di Amerika. Dengan perkecualian satu marga anggotanya (Platysternon) yang menyebar di Tiongkok dan Indochina. Beberapa ahli memasukkan Platysternon ke dalam suku tersendiri, Platysternidae. Tidak ada di Indonesia.

Kinosternidae

Yakni suku kura-kura air tawar kecil dari Amerika bagian tengah. Hewan yang mampu mengeluarkan bau tak enak ini tidak terdapat di Indonesia.

Dermatemyidae

Juga menyebar terbatas di Amerika Tengah. Dermatemys berukuran relatif besar dan hidup di sungai-sungai.

Carettochelyidae, labi-labi moncong babi

Suku ini hanya memiliki satu anggota yang hidup, yakni labi-labi moncong babi (Carettochelys insculpta). Lainnya telah punah dan hanya ditemukan dalam bentuk fosil. Labi-labi ini menyebar terbatas di Papua bagian selatan dan di Australia bagian utara.

Trionychidae, labi-labi

Menyebar luas di Amerika utara, (Eropa ?), Afrika dan Asia, ini adalah suku labi-labi yang paling banyak jenisnya. Di Australia, suku ini hanya tinggal berupa fosil. Beberapa contohnya dari Indonesia adalah:

Emydidae

Ini adalah suku kura-kura akuatik dan semi akuatik yang hidup di air tawar di Eropa, Asia dan terutama di Amerika. Emydidae merupakan salah satu suku kura-kura terbesar dari segi jumlah anggotanya. Tidak ada spesiesnya di Indonesia kecuali dalam bentuk hewan introduksi sebagai hewan peliharaan. Salah satu contohnya yang banyak dipelihara di Indonesia adalah kura-kura telinga merah (Trachemys scripta).

Geoemydidae

Merupakan suku kura-kura yang terbanyak anggotanya, Geoemydidae (dahulu disebut Bataguridae) terutama menyebar di Asia Tenggara. Di luar itu, anggota suku ini juga ditemukan di Afrika bagian utara, Erasia dan Amerika tropis. Ini adalah suku kura-kura air tawar yang terutama hidup di sungai-sungai, meskipun sering pula ditemui di daratan. Di Indonesia terdapat sekitar 11 jenisnya. Di antaranya:

Testudinidae, kura-kura darat sejati

Adalah suku kura-kura darat dengan banyak anggota yang tersebar luas di seluruh dunia. Kura-kura raksasa dari Kepulauan Galapagos dan kura-kura darat berumur panjang dari Kep. Seychelles di atas termasuk ke dalam suku ini. Dua anggotanya terdapat di Indonesia:






Anak bangsa Paracryptodira

Telah punah.


MOHON MAAF JIKA ADA SALAH PENGETIKAN…. TERIMAKASIH SEBANYAK-BANYAKNYA KEPADA YANG SUDAH MEMBACA

Sourch: www. Wikipedia.org

Sumber gambar:




Tidak ada komentar:

Posting Komentar